Cara Merawat Tanaman Tabulampot

Cara Merawat Tanaman Tabulampot Cocok untuk Lahan Sempit

Bagikan

Cara merawat tanaman tabulampot memang bisa menjadi tantangan, terutama bagi pemilik lahan terbatas. Namun, seiring berkembangnya zaman, kita kini memiliki berbagai cara untuk tetap dapat bercocok tanam meskipun di lahan yang terbatas. 

Salah satunya adalah melalui metode tabulampot, selain hidroponik dan aeroponik. Dari ketiga metode ini, banyak orang lebih memilih tabulampot karena kemudahannya dalam perawatan dan kemampuan untuk menanam berbagai jenis buah meskipun dalam pot kecil.

Cara Merawat Tanaman Tabulampot
pinterest

Cara Merawat Tanaman Tabulampot agar Cepat Berbuah

Menanam tanaman buah dalam pot, atau dikenal dengan istilah tabulampot, adalah solusi ideal bagi Anda yang ingin berkebun di lahan terbatas. Agar tabulampot dapat menghasilkan panen yang melimpah, diperlukan perawatan khusus yang mencakup pemupukan, penyiraman, dan pengendalian hama.

Berikut adalah panduan lengkap cara merawat tabulampot agar cepat berbuah.

1. Pilih Media Tanam yang Tepat

Media tanam yang baik adalah kunci keberhasilan tabulampot. Gunakan campuran tanah, pupuk kompos, dan arang sekam dalam perbandingan 2:1:1 untuk hasil optimal. Jika media tanam terlalu asam, tambahkan kapur dolomit untuk menyeimbangkan pH tanah. Pastikan pot memiliki lubang drainase yang baik agar air tidak menggenang, sehingga mencegah akar membusuk.

2. Penyiraman Rutin

Cara merawat tanaman tabulampot berikutnya yaitu penyiraman secara rutin, terutama pada pagi dan sore hari. Namun, hindari penyiraman berlebihan yang dapat menyebabkan pembusukan akar. Saat musim hujan, cukup sirami tanaman jika tanah tampak kering. Gunakan air bersih dan pastikan penyiraman merata hingga ke akar.

3. Pemupukan Teratur

Pemupukan adalah elemen penting dalam perawatan tabulampot. Sebulan setelah tanam, berikan pupuk organik seperti pupuk kandang atau kompos. Lakukan pemupukan susulan setiap 3–4 bulan sekali. Pada fase vegetatif, gunakan pupuk kaya nitrogen (N) untuk mendukung pertumbuhan daun dan batang. Pada fase generatif, tambahkan pupuk dengan kandungan fosfor (P) dan kalium (K) lebih tinggi untuk merangsang pembentukan bunga dan buah.

4. Pemangkasan Tanaman

Pemangkasan diperlukan untuk menjaga bentuk tanaman dan meningkatkan sirkulasi udara. Gunakan aturan 1-3-9, yaitu satu batang primer, tiga batang sekunder, dan sembilan batang tersier. Pemangkasan tunas muda juga dapat merangsang pertumbuhan bunga dan buah. Hindari pemangkasan berlebihan yang dapat mengganggu proses fotosintesis.

5. Pencegahan Hama dan Penyakit

Ini juga merupakan cara merawat tanaman tabulampot. Hama dan penyakit sering menjadi penghambat keberhasilan tabulampot. Lakukan pencegahan dengan memilih bibit unggul, menjaga kebersihan media tanam, dan membersihkan gulma di sekitar tanaman. 

Jika hama mulai menyerang, gunakan pestisida organik atau fungisida alami agar ramah lingkungan. Pastikan juga tanaman mendapatkan cukup sinar matahari untuk meningkatkan daya tahan terhadap penyakit.

6. Penggantian Pot Secara Berkala

Seiring pertumbuhan tanaman, Anda perlu mengganti pot dengan ukuran yang lebih besar. Hal ini memberikan ruang lebih bagi akar untuk berkembang. Lakukan penggantian media tanam secara berkala, sekitar setiap dua tahun, agar tabulampot tetap subur dan sehat.

7. Kenali Fase Pertumbuhan Tanaman

Tabulampot memiliki dua fase pertumbuhan utama, yaitu vegetatif (pertumbuhan daun dan batang) dan generatif (pembentukan bunga dan buah). Kenali fase ini untuk memberikan perawatan yang sesuai, termasuk jenis pupuk dan teknik pemangkasan yang dibutuhkan. Pastikan Anda tidak menggunakan pupuk yang salah di fase yang tidak tepat.

Dengan menerapkan cara merawat tanaman tabulampot di atas, tabulampot Anda akan tumbuh subur dan menghasilkan buah yang melimpah. Pastikan untuk memberikan perhatian khusus pada setiap fase pertumbuhan tanaman agar hasil panen tidak mengecewakan. Selamat berkebun!


Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *